Pujian yang dianugrahkan oleh guru dan berbagai kalangan Kepada TGKH. Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid.
Tentang kerajinan, ketekunan, kecerdasan dan keberhasilan perjuangan Al Mukarram Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendapat pujian, sanjungan, dan komentar dari para maha guru beliau, teman seangkatan beliau, dan Ulama’-Ulama’ besar lainnya serta
pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat, diantaranya adalah sebagai berikut :
Tentang kerajinan, ketekunan, kecerdasan dan keberhasilan perjuangan Al Mukarram Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendapat pujian, sanjungan, dan komentar dari para maha guru beliau, teman seangkatan beliau, dan Ulama’-Ulama’ besar lainnya serta
pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat, diantaranya adalah sebagai berikut :
Syaikh Zakari Abdul Bila, Ulama Besar Kota Suci
Makkah teman seangkatan beliau mengatakan, “Saya teman seangkatan Syaikh
Zainuddin. Saya bergaul dekat dengannya beberapa tahun. Saya sangat kagum
kepadanya. Dia sangat cerdas, akhlaknya mulia
Dia sangat tekun belajar, sampai sampai jam
istirahatpun diisinya dengan menekuni kitab-kitab dan berdiskusi dengan
kawan-kawan. Syaikh Zainuddin adalah saudaraku, karibku, kawan sekelasku. Saya
belum pernah mampu mengunggulinya dan saya tidak pernah menang dalam
berprestasi di kala dia dan saya bersama-sama dalam satu kelas di Madrasah
Shaulatiyah Makkah. Saya sungguh menyadari akan hal itu. Syaikh Zainuddin
adalah manusia ajaib dikelasku karena kegeniusannya yang sangat tinggi. Syaikh
Zainuddin adalah ulama’ mujahid. Dia berjuang untuk kejayaan agama, nusa dan bangsanya.
saya tahu telah beberapa banyak otak manusia yang diukirnya, telah berapa
banyak kader-kader penerus agama, nusa dan bangsa yang dihasilkannya. Saya tahu
dia mukhlis (orang ikhlas) dalam berjuang menegakkan iman dan taqwa di
negerinya, rela berkorban, cita-citanya luhur. Kelebihannya selain yang
disebutkan bahwa dia selalu mendapatkan do’a dari Ulama’-Ulama’ besar di Tanah
Suci Makkah Al Mukarramah, utamanya Maulana Syaikh Hasan Muhammad Al Masysyath.
Pujian Syaikh Zakaria Abdullah Bila tersebut dikuatkan
lagi oleh maha guru yang paling dicintai dan paling banyak mendo’akan dan
memberikan inspirasi dalam perjuangan beliau, yaitu Maulanasysyaikh Hasan
Muhammad Al Masysyath dengan ucapan “Saya tidak akan berdoa kehadirat Allah
SWT. kecuali kalau Zainuddin itu sudah nampak jelas bersamaku”. Beliau juga
mengatakan bahwa beliau menyayangi setiap orang yang sayang kepada Syaikh
Zainuddin dan tidak menyayangi setiap orang yang tidak sayang kepada beliau.
Selanjutnya beliau menegaskan bahwa Syaikh Zainuddin adalah ayatun min
ayatillah (satu tanda kebesaran Allah SWT).
Mahaguru beliau Al Allamah Asy Syaikh Salim
Rahmatullah Mudir (direktur) Madrasah Shaulatiyah menegaskan “Madrasah
Shaulatiyah tidak perlu memiliki murid banyak, cukup satu orang saja, asalkan
memiliki prestasi dan kualitas seperti Zainuddin”. Al Allamah Al Adib Asy
Syaikh As Sayyid Muhammad Amin Al Kutbi juga maha guru beliau memberikan pujian
dalam syair berbahasa arab, yang artinya :
Demi Allah saya kagum pada Zainuddin
Kagum pda kelebihannya atas orang lain
Pada kebesarannya yang tinggi
Dan kecerdasannya yang tiada tertandingi
Jasanya bersih ibarat sebuah permata
Menunjukkan kebersihan ayah bundanya
Karya-karya tulisnya indah lagi menawan
Penaka bunga-bungaan
Yang tumbuh teratur dilereng pegunungan
Kagum pda kelebihannya atas orang lain
Pada kebesarannya yang tinggi
Dan kecerdasannya yang tiada tertandingi
Jasanya bersih ibarat sebuah permata
Menunjukkan kebersihan ayah bundanya
Karya-karya tulisnya indah lagi menawan
Penaka bunga-bungaan
Yang tumbuh teratur dilereng pegunungan
Dilapangan ilmu ia dirikan Ma’had
Tetap dibanjiri thullab dan thalibat
Menuntut ilmu mengkaji kitab
Ia kobarkan semangat generasi muda
Menggapai mustawa dengan karyanya
Mi’rajushshibyan ila sama”i ‘ilmilbayan
Tetap dibanjiri thullab dan thalibat
Menuntut ilmu mengkaji kitab
Ia kobarkan semangat generasi muda
Menggapai mustawa dengan karyanya
Mi’rajushshibyan ila sama”i ‘ilmilbayan
Semogalah Allah memanjangkan usianya
Dan dengan perantaraannya
ia memajukan ilmu pengetahuan
di Ampenan bumi Selaparang
Terkirimlah salam penghormatn
Harum semerbk bagaikan kasturi
Dari Tanah Suci Manuju ‘Rinjani”
Dan dengan perantaraannya
ia memajukan ilmu pengetahuan
di Ampenan bumi Selaparang
Terkirimlah salam penghormatn
Harum semerbk bagaikan kasturi
Dari Tanah Suci Manuju ‘Rinjani”
Syaikh Ismail Zain Al Yamani Al Makki, seorang
ulama’ besar Kota Suci Makkah Al Mukarramah sangat kagum kepada Syaikh
Zainuddin, kagum kepada ketinggian ilmu dan keberhasilan perjuangan
beliau. Dengan penuh keikhlasan ulama’ besar Kota Suci itu mengatakan
bahwa beliau menyayangi siapa saja yang disayangi Syaikh Zainuddin dan tidak
menyayangi siapa saja yng tidak disayangi beliau.
Fadlilatul ‘Allamah Prof. Dr. Sayyid Muhammad
‘Alawi ‘Abbas Al Maliki Al Makki, seorang ulama’ besar Kota Suci Makkah
pernah mengatakan bahwa tidak ada seorangpun ahli ilmu di kota Suci Makkah Al
Mukarramah baik thullab maupun ulama’ yang tidak kenal akan kehebatan dan
ketinggian ilmu Syaikh Zainuddin. Syaikh Zainuddin adalah ulama’ besar bukan
hanya milik ummat Islam Indonesia tetapi juga milik ummat Islam sedunia.
Prof. Dr. Abdul Wahhab Ibrahim Abu Sulaiman Guru
Besar universitas Ummul Quro Makkah menegaskan bahwa Maulana Syaikh TGKH.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah ulama’ yang ahli dalam semua bidang ilmu
keislaman serta memiliki kelebihan atas Ulama’-Ulama’ lainnya dan beliu adalah
sisa ulama’ salaf yang saleh (Baqiyyatussa-lafishshalih).
H. Alamsyah Ratu Perwiranegara dalam kapasitas
sebagai Menteri Agama RI mengatakan bahwa andaikata bukan karena usaha NWDI,
wajah masyarakat Lombok tidak seperti yang kita lihat sekarang ini, tetapi
masih hidup dalam nilai-nilai jahiliyah.
Dr. H. Haryono Suyono Kepala BKKBN Pusat /
Menteri Negara Kependudukan menegaskan bahwa NW bukan saja singkatan dari
Nahdlatul Wathan tetapi juga singkatan dari “Nomor Wahid” karena kepeloporan an
keberhasilannya dalam meningkatkan kesejahteraan mummat dan menyukseskan
Gerakan KB Nasional.
Sesudah berita kewafatan Al Mukarram maulana
Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tersiar, mengalirlah pujian dan
komentar dari berbagai kalangan, antara lain :
Drs. H. Warsito, SH. Gubernur Nusa Tenggara Barat
merasa kehilangan yang cukup mendalam dengan wafatnya Al Mukarram
Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang memiliki kharisma
yang cukup tinggi di mata masyarakat, “Kami dan umat Islam tidak saja di
NTB juga di luar daerah bahkan mungkin umat Islam di luar negeri sungguh merasa
kehilangan”.
H. M. Sadir, SIP Bupati Lombok Timur mengatakan
bahwa kepergian Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul
Madjid mengundang rasa iba dan kehilangan tidak saja dirasakan oleh Islam di
NTB juga diluar daerah bahkan mungkin di luar negara. Sebab beliau termasuk
ulama’ yang sangat tersohor hingga ke negeri Arab dimana beliau pernah menimba
ilmu agama.
Bupati Lombok Barat Drs. H. L. Mujitahid
mengatakan bahwa dia beserta seluruh warga Lombok Barat betul-betul sangat
merasa kehilangan tokoh kharismtik yang selama ini sangat dihormati oleh umat
Islam di NTB dan luar daerah. Saya sangat terkesan dengan kepemimpinan Al
Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang begitu
besar, Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
merupakan sosok orang tua sekaligus. Tuan Guru yang pertama kali
menyelenggarakan pendidikan formal di NTB seperti sekarang memang sudah ada
Tuan Guru-Tuan Guru sebelum Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid tetapi sistem pendidikan yang diselenggarakan masih
dengan pola pengajian duduk (halaqah). Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid selama memimpin, tidak pernah mengenal lelah
dalam berdakwah untuk menyebarkan kebenaran, hingga akhir hayatnya. Beliau
tidak pernah istirahat sekalipun di atas tempat pembaringan. Beliau merupakan
sosok pemimpin yang sungguh luar biasa. Mungkin tidak banyak pemimpin seperti
itu dalam memimpin ummat. Patriotisme (semangat kebangsaan) yang beliau
tanamkan sangat tinggi. Termasuk dalam bidang pembangunan. Beliau memimpin
sejak tahun 1930 an di mana pada saat itu fasilitasnya betul-betul serba minus
dan nol hingga bisa berkembang seperti sekarang ini. Ini betul-betul perjuangan
yang luar biasa yng telah dilakukan beliau.
H. Abul Kadir – Ketua DPRD Tk I Nusa Tenggara
Barat mengatakan bahwa kali pertama dia bertemu dengan Al mukarram
Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada tanggal 30 Mei 1983
(waktu itu jadi Dandim Lotim). Saat itu beliau berpesan, bahwa sebagaimana
orang beragama harus pndai-pandai memegang amanah dengan teguh dan mampu
mempertanggung jawabkannya kepada Tuhan, kepada masyarkat dan kepada alam
(lingkungan). Dalam kaitan itu setiap pemimpin harus berpegang kepada empat
sifat Rasul yakni shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah, seorang pemimpin
jangan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. Jika ada pejabat
demikian berarti telah menghianati amanah yang diberikan. Ada beberapa
fatwa beliau yang telah terngiang di telinga ketua DPRD ini. Fatwa dimaksud
yakni sebagai seorang muslim harus selalu memiliki iman yang teguh dalam
menghadapi masalah. Disamping itu, dalam menghadapi fitnah seorang pemimpin harus
diam seraya memohon hidayah dari Allah SWT.
KH. Ahmad Usman – Ketua MUI Nusa Tenggara Barat
menegaskan bahwa sosok Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin
Abdul Madjid dalam mendakwahkan Islam tidak akan pernah dapat terlupakan. Kalau
tidak ada NW di Lombok ini mungkin sebagian besar umat tetap menganut “Waktu
Telu” keistimewaaan yang diberikan Allah SWT kepada Al Mukarram Maulanasysyaikh
TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, yakni berupa umur panjang dan umur
dimaksud dipergunakan untuk berdakwah dan melakukan kebaikan. Yang tidak dapat
dilupakan juga adalah peran Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid dalam mendirikan dan membangun madrasah dan perguruan
untuk kepentingan ummat. Bahkan banyak murid beliau kini telah menyebar di
berbagai propinsi, inilah amal beliau dalam mendakwah Islam termasuk wakaf
bangunan.
H.M. Tubat – Kakanwil Departemen Agama Propinsi
Nusa Tenggara Barat mengatakan bahwa Al Mukkaram Maulanasysyaikh TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid adalah tuan guru yang kharismanya luar biasa. Dia aktif
mendirikan madrasah dan memberikan dakwah. Melihat kegigihan tuan guru dalam
menyiarkan Islam sepertinya sulit mencari pengganti yang menyamainya.
Masih banyak lagi komentar dari berbagai
kalangan. Namun kita yakin bahwa setiap orang yang mempunyai gairah keagamaan
sudah pasti merasa kehilangan atas kepergian Al Mukarram Maulanasysyaikh TGKH.
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tapi apa daya semua itu sudah merupakan
ketentuan Allah SWT. Kita berharap mudah-mudahan semua pengikut dan murid-murid
beliau diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk melanjutkan perjuangan
beliau, amin ya mujibbassa’ilin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar